SERAMBINEWS.COM, HANOI - Taipan Vietnam, Pham Nhat Vuong, menempati posisi kedua sebagai orang terkaya di Asia Tenggara setelah saham Vingroup miliknya melonjak sepanjang tahun ini.

Vuong berhasil menyalip beberapa orang tajir lainnya yang didominasi oleh konglomerat Indonesia.

Kekayaan bersih pria berusia 57 tahun tersebut kini mencapai 26,5 miliar dollar AS, sebagaimana dilansir VnExpress, Rabu (10/12/2025).

Kekayaannya tersebut melonjak hingga empat kali lipat sejak awal tahun berdasarkan data yang dirilis oleh Forbes.

Pencapaian ini sekaligus menjadikan Vuong sebagai warga negara Vietnam pertama yang masuk dalam jajaran 100 orang terkaya di dunia, menempati urutan ke-85 secara global.

Kenaikan fantastis ini didorong oleh lonjakan nilai saham Vingroup yang didirikannya hingga mencapai tujuh kali lipat sejak awal tahun.

Pemicu utama pertumbuhan ini adalah perluasan pasar mobil VinFast buatan perusahaan ke pasar-pasar baru seperti India dan Indonesia.

Selain itu, Vuong mendiversivikasi usahanya ke sektor-sektor baru, termasuk perkeretaapian, baja, dan kedirgantaraan yang turut berkontribusi besar terhadap kekayaannya.

Di kawasan Asia Tenggara, posisi Vuong hanya berada di bawah taipan energi asal Indonesia, Prajogo Pangestu, yang menduduki peringkat teratas.

Prajogo Pangestu kini memiliki kekayaan sebesar 41,3 miliar dollar AS, yang juga meningkat hingga dua kali lipat dari awal tahun.

Pemilik Barito Pacific, perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia, tersebut merupakan orang terkaya ke-40 di dunia.

Di peringkat ketiga di Asia Tenggara dan ke-95 secara global ada konglomerat Indonesia lainnya, Low Tuck Kwong, dengan kekayaan bersih 24,5 miliar dollar AS.

Pria kelahiran Singapura yang dijuluki "raja batu bara" ini mendirikan Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia.

Posisi keempat di kawasan ditempati oleh R Budi Hartono, juga dari Indonesia, yang memiliki kekayaan bersih 20,6 miliar dollar AS.

Saudara laki-lakinya, Michael Hartono, tercatat memiliki kekayaan 19,9 miliar dollar AS.

Sebagian besar kekayaan keluarga Hartono berasal dari bisnis perbankan dan tembakau.