TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, tidak menyangkal jika sampah pantai saat ini di Kabupaten Badung semakin banyak.
Sampah yang dominan jenis kayu, ranting, plastik maupun rumput laut pun sudah mencapai ribuan ton dalam satu periode angin musim barat.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Badung, Anak Agung Dalem menyebutkan jika sampah yang menepi di pesisir pantai di Badung volumenya semakin bertambah.
Apalagi curah hujan tinggi, sampah jenis ranting dan kayu itu dibawa ke laut dari beberapa aliran sungai yang ada.
"Sepanjang garis pantai memang banyak sampahnya menepi. Bahkan kami rutin lakukan pembersihan setiap pagi," ujar Anak Agung Dalem Jumat 12 Desember 2025.
Disebutkan, saat ini volume sampah pantai yang menepi di pesisir pantai di Badung memang banyak. Bahkan pihaknya mencatat dalam satu periode ada 4.500 ton sampah yang dibersihkan.
"Jadi kalau sekarang ada 4.500 ton dalam satu periode. Itu kita hitung selama 6 bulan," ucapnya.
Diakui sampah yang menepi di pesisir pantai di Badung, mulai dari Bulan Januari sampai April. Selanjutnya nyambung lagi pada bulan november hingga desember.
"Jadi hitungan kita 6 bulan, November-April saat momen tahun pergantian tahun biasanya," jelas Birokrat asal Klungkung itu.
Dalam membersihkan sampah pantai DLHK Badung menurunkan ratusan petugas kebersihan. Selain itu juga menggunakan alat berat untuk mengangkut kayu-kayu yang besar.
Sebelumnya, Bupati Badung mengakui jika sampah pantai sangat banyak. Bahkan kini dalam sehari sudah mencapai 15 ton. Kondisi itu pun memberatkan Pemkab Badung dalam mengolah sampah. Apalagi TPA Suwung akan segera ditutup. (*)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.